https://jurnal.poltekstpaul.ac.id/index.php/jkar/issue/feedJurnal Karkasa2025-01-09T20:24:09+07:00Muh. Akhsan Samaila, S.T., M.T.lppm.poltekstpaul@gmail.comOpen Journal Systems<p>Merupakan salah satu Jurnal Publikasi Ilmiah hasil penelitian Bidang Teknik Sipil, Teknologi Rekayasa Jalan dan Jembatan, Bidang Konstruksi dan Rekayasa Teknik Sipil, Manajemen Konstruksi, Teknik Keairan, Geoteknik, Teknik Transportasi, Teknik Gempa, Mitigasi Bencana dan Bidang Teknik Sipil Lainnya. Jurnal Karkasa pertama kali diterbitkan pada tahun 2015 dalam bentuk hardopy/cetak yang tersimpan di Perpustakaan Politeknik Saint Paul Sorong, namun sejak Tahun 2017 Jurnal Karkasa menerbitkan jurnal selain cetak/hardcopy juga dipublikasikan secara online.</p> <p>Jurnal Karkasa telah memperbaharui frekuensi penerbitan jurnal menjadi 2 kali dalam setahun sejak tahun 2018, dimulai dari terbitan Vol. 4 No. 1 July 2018. Jurnal Karkasa terbit 2 Kali dalam setahun yaitu pada bulan July dan Desember.(<a href="http://www.issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1586070554&1&&">e-ISSN: 2721-9534</a>) (<a href="http://www.issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1499168390&1&&">p-ISSN: 2580-7595</a>).<strong><br></strong></p> <p> </p>https://jurnal.poltekstpaul.ac.id/index.php/jkar/article/view/880ASESMEN STRUKTUR DERMAGA TERHADAP POTENSI GELOMBANG, GEMPA DAN TSUNAMI2025-01-09T20:24:09+07:00Eka Faisal Nurhidayatullaheka.faisal@staff.uty.ac.idMuhammad Azis Fajareka.faisal@staff.uty.ac.idCahyo Dita Saputroeka.faisal@staff.uty.ac.id<p>Gelombang, gempa dan tsunami yang berpotensi terjadi merupakan ancaman bagi infrastruktur dermaga. Kerugian yang ditimbulkan akibat kerusakan dermaga mencakup korban jiwa, kerugian ekonomi akibat gangguan distribusi logistik, biaya perbaikan struktur yang rusak, hambatan pendistribusian bantuan bagi para korban pada masa tanggap darurat dan pemulihan. Asesmen struktur dermaga diperlukan guna mengidentifikasi lebih dini apabila terdapat potensi kelemahan dermaga yang diakibat oleh beban gelombang, gempa atau tsunami sehingga diharapkan mampu mengurangi risiko serta kerugian. Beban gelombang dan tsunami diperhitungkan dengan metode lateral statik ekivalen dengan persamaan empiris fisika sesuai dengan ketentuan dan koefisien FEMA 55 & FEMA P646 sedangkan beban gempa diperhitungkan sebagai respons spektrum berdasarkan SNI 1726: 2019. Struktur dimodelkan secara tiga dimensi dengan perangkat lunak SAP 2000. Analisis struktur dikerjakan dengan metode statik dan dinamik linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya dalam pada elemen struktur dermaga akibat pengaruh gaya gempa cenderung lebih besar apabila dibandingkan dengan gelombang serta tsunami. Perhitungan beban tsunami menggunakan metode lateral statik ekivalen dengan persamaan empiris fisika cenderung menghasilkan gaya yang relatif kecil sehingga kurang representatif. Rasio gaya dalam ultimit terhadap kapasitas penampang struktur menunjukkan nilai kurang dari satu pada seluruh elemen struktur dengan berbagai skenario kombinasi beban akibat pengaruh lingkungan. Simpangan lateral pada arah x dan y belum melampaui batas izin yang berarti bahwa kondisi struktur termasuk dalam keadaan baik.</p>2024-12-23T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.poltekstpaul.ac.id/index.php/jkar/article/view/894EVALUASI KUAT LENTUR BETON BERTULANG BAMBU2025-01-09T20:23:49+07:00Dwi Kurniatidwii.kurniatii@gmail.comImam Trianggoro Saputroimam.civil10@gmail.com<p>Beton bertulang bambu merupakan alternatif konstruksi yang semakin diperkenalkan di dunia teknik sipil, terutama dalam rangka meningkatkan keberlanjutan dan efisiensi biaya. Selama sepuluh tahun belakangan telah banyak penelitian yang menggabung berbagai formula guna mendapatkan standar yang pas dan bisa digunakan selutuh manusia di dunia. Penelitian ini mengkaji implikasi kuat lentur beton bertulang bambu, yang menggabungkan dua material berbeda, beton sebagai bahan struktur utama dan bambu sebagai material penguat. Dalam penelitian ini, fokus diberikan pada kekuatan lentur beton bertulang bambu, serta pengaruh bambu terhadap kinerja struktural komposit ini dalam berbagai kondisi beban. Pengujian material dilakukan terlebih dahulu, kemudian job mix design menggunakan metode Standar Nasional Indonesia tahun 2000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beton bertulang bambu memiliki potensi yang signifikan dalam meningkatkan daya dukung lentur, dengan keuntungan ekologis dan ekonomis, meskipun memerlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh bambu terhadap ketahanan jangka panjang dan keawetan material. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beton normal memiliki kekuatan lentur maksimum rat-rata sebesar 3,89 MPa, beton bertulang bambu pada 28 hari memiliki kekuatan lentur maksimum 4,12 MPa.</p>2024-12-23T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.poltekstpaul.ac.id/index.php/jkar/article/view/895ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN STRUKTUR BETON PADA BANGUNAN GEDUNG ASTON SORONG CITY HOTEL BERDASARKAN STANDAR SNI DENGAN EUROCODE2025-01-09T20:23:09+07:00Rakha H. Al kautsarrakhaalkautsar22@gmail.comImam Trianggoro Saputroimam.civil10@gmail.comMuh. Akhsan Samailaakhsan.samaila@gmail.com<p>Standarisasi yang diterapkan pada setiap Negara pastinya memiliki keistimewaan masing – masing sehingga dapat dijadikan acuan perencanaan dalam pembangunan, dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui perbandingan antar standarisasi yang telah diterapkan. Dalam hal ini penulis mencoba menerapkan Standar Eurocode pada bangunan gedung Aston Sorong City Hotel dapat memenuhi perencanaan di daerah rawan gempa. Struktur yang berdiri 8 lantai dengan ketinggian 29,5 m. Input pembebanan dan dimensi struktur pada permodelan sama dengan aslinya yang dibantu perhitungannya menggunakan program SAP2000. Standarisasi yang dibandingkan antara SNI 2847:2019 dengan EN 1992-1-1:2004. Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan maka diperoleh kebutuhan penulangan D12-250 pada plat menurut SNI lebih renggang dari kebutuhan Eurocode D12-200, sedangkan kebutuhan penulangan Balok 9D-19 menurut SNI yang lebih banyak dari Eurocode 8D-19, dan kebutuhan penulangan Kolom pada kedua standarisasi ini memiliki nilai yang sama sebesar 6869mm<sup>2</sup>.</p>2024-12-23T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.poltekstpaul.ac.id/index.php/jkar/article/view/897ANALISIS PERBANDINGAN PARAMETER RESPONS SPEKTRUM DESAIN ANTARA SNI 1726-2012 DAN SNI 1726-2019 DI KOTA SORONG2025-01-09T20:22:49+07:00Axel Telling Adaaxelada0019@gmail.comEpafroditus Tuwanakottaepafroditus79@gmail.com<p>Kota Sorong merupakan salah satu wilayah yang rawan tejadi bencana gempa. Dengan adanya kejadian bencana gempa tersebut maka bangunan di kota sorong perlu pehatian cukup tinggi, oleh sebeb itu Indonesia memiliki peraturan tentang perencaanaan dalam perancangan struktur bangunan tahan gempa. Terbitnya Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan nongedung SNI 1726-2012 yang kemudian perbaharui menjadi Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan nongedung SNI 1726-2019, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap bangunan yang telah dibangun menggunakan pertaturan SNI 1726-2012. Terkait dengan adanya pembahruan tersebut maka penulis melakukan analisis perbandingan parameter spektrum respons desain pada SNI 1726-2012 terrhadap SNI 1726-2019 dengan memilih empat lokasi untuk mewakili wilayah kota Sorong dengan menggunakan kelas situs yang sama yaitu Batuan (SB), Tanah Keras (SC), Tanah Sedang (SB), dan Tanah Lunak (SE). Setiap parameter dan koefisien yang mengalami kenaikan maupun penurunan nilai akan bepengaruh terhadap grafik spekrum respons desain. Berdasarkan hasil perbandingan maka dapat diketahui bahwa nilai pada SNI 1726-2012 mengalami kenaikan terhadap SNI 1726-2019 untuk nilai SS sebesar 12,75 % dan S1 sebesar 10,93%. Untuk nilai parameter SDS dan SD1 pada kelas situs Batuan (SB), Tanah Sedang (SD), dan Tanah Lunak (SE) mengalami penurunan pada SNI 1726-2019 terhadap SNI 1726-2012 sedangkan untuk kelas situs Tanah Keras (SC) pada SNI 1726-2012 mengalami kenaikan terhadap SNI 1726-2019.</p>2024-12-23T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.poltekstpaul.ac.id/index.php/jkar/article/view/898KETAHANAN KUAT TEKAN BETON SERAT FIBER GLASS SEBAGAI BAHAN TAMBAH2025-01-09T20:22:26+07:00Dwi Kurniatidwii.kurniatii@gmail.com<p>Beton merupakan material konstruksi yang banyak digunakan karena kekuatannya yang tinggi dan ketahanannya terhadap beban tekan. Namun, beton memiliki sifat rapuh yang dapat menyebabkan keretakan jika terkena beban tarik atau lentur. Penambahan serat fiber glass sebagai bahan tambah pada beton bertujuan untuk meningkatkan ketahanan kuat tekan sekaligus memperbaiki sifat mekanik beton, khususnya dalam menahan retak dan deformasi. Serat fiber glass dipilih karena memiliki karakteristik ringan, tahan terhadap korosi, serta memiliki kekuatan tarik yang tinggi. Penelitian ini mengkaji pengaruh variasi penambahan serat fiber glass dengan persentase tertentu terhadap kuat tekan beton. Hasil uji kuat tekan menunjukkan bahwa beton dengan serat fiber glass memiliki peningkatan signifikan dalam kapasitas beban tekan dibandingkan beton normal. Selain itu, serat fiber glass juga mampu meningkatkan homogenitas beton dan mengurangi keretakan mikro yang sering terjadi pada beton konvensional. Penggunaan serat fiber glass tidak hanya meningkatkan kekuatan mekanik tetapi juga memberikan solusi untuk kebutuhan beton yang lebih tahan lama dan efisien. Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan potensi besar dari serat fiber glass sebagai bahan tambah inovatif dalam pengembangan material konstruksi berkelanjutan.</p>2024-12-23T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##