KAJIAN BIAYA KERUSAKAN JALAN AKIBAT MUATAN BERLEBIH PADA AKSES JALAN PELABUHAN PETIKEMAS ARAR KABUPATEN SORONG-PAPUA BARAT

Main Article Content

yusverison andika

Abstract

Jenis perkerasan yang digunakan serta tebal lapis perkerasan akan mempengaruhi kemampuan jalan dalam mengakomodasi berapa besar beban kendaraan dalam satuan ESAL (Equivalent Single Axle Load) yang sanggup dilayani. Besarnya beban kendaraaan yang lewat permukaan jalan akan mempengaruhi jumlah lintasan kendaraan tersebut yang menyebabkan kondisi jalan menjadi rusak. Kerusakan jalan terjadi semakin cepat jika jalan dibebani melebihi kapasitasnya. Untuk menjaga agar konstruksi jalan sesuai dengan umur rencana (masa layanan) dengan biaya pemeliharaan yang sesuai rencana, maka diperlukan kebijakan untuk memperkecil pelanggaran muatan berlebih agar tidak melampaui jumlah beban maksimum yang diijinkan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis program pemeliharaan jalan dengan jangka waktu umur analisis tertentu sebagai akibat dari variasi toleransi terhadap JBI,menghitung biaya total penyediaan prasarana jaringan jalan selama umur analisis akibat dari masing-masing kebijakan toleransi terhadap JBI serta  menghitung biaya kerusakan akibat kebijakan berbagai variasi toleransi terhadap JBI.Hasil analisis menunjukkan besarnya biaya kerusakan jalan untuk muatan berlebih dengan toleransi 15% melebihi JBI sebesar 1.285.704 (ribu Rp/km/2 lajur), 25% melebihi JBI sebesar 1.466.229 (ribu Rp/km/2 lajur), dan 50% melebihi JBI sebesar 3.417.992 (ribu Rp/km/2 lajur). Dampak muatan berlebih dengan toleransi 15%, 25% dan 50% melebihi JBI menyebabkan biaya kerusakan 13,60%, 15,51% dan 36,16% lebih tinggi dari muatan sesuai JBI. Besarnya biaya kerusakan jalan tiap ton muatan berlebih dengan toleransi 15% melebihi JBI sebesar 179 (Rp/km/2 lajur/ton), 25% melebihi JBI sebesar 169 (Rp/km/2 lajur/ton), 50% melebihi JBI sebesar 175 (Rp/km/2 lajur/ton). Kata Kunci : JBI, Biaya Konstruksi Awal, Biaya Konstruksi Lapis Tambah

Article Details

How to Cite
andika, yusverison. (2017). KAJIAN BIAYA KERUSAKAN JALAN AKIBAT MUATAN BERLEBIH PADA AKSES JALAN PELABUHAN PETIKEMAS ARAR KABUPATEN SORONG-PAPUA BARAT. Jurnal Karkasa, 3(1), 20-28. https://doi.org/10.32531/jkar.v3i1.42
Section
Articles

References

AASHTO (1993), “AASHTO Guide for Design of Pavement Structures 1993”, AASHTO, Washington, D.C.
Adisasmita, Sakti Adji (2011), “Perencanaan Pembangunan Transportasi”, Graha Ilmu, Makassar.

Departemen Pekerjaan Umum (2010), “Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sorong 2010-2030, Departemen Pekerjaan Umum, Papua Barat

Departemen Pekerjaan Umum (2007), “Spesifikasi Umum Bidang jalan dan jembatan Divisi 3 Pekerjaan Tanah”, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Departemen Pekerjaan Umum (1991), “Metode Pengujian Lendutan Perkerasan Lentur dengan Alat Benkelman Beam”, SNI 03 – 2416 – 1991 – F, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Departemen Pekerjaan Umum (1987), “Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen”, SKBI-2.3.26.1987, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Departemen Perhubungan (2011), “Pelindo II Bangun Terminal Peti Kemas di Sorong”,(http://regional.kompas.com/read/2011/07/28/03164668/Pelindo.II.Bangun.Terminal.Peti.Kemas.di.Sorong, diakses 8 agustus 2011)

Degarmo (1999), “Ekonomi Teknik: Edisi bahasa indonesia jlid I, PT. Ikrar Mandiriabadi, Jakarta.

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (2004), “Surat edaran NO. SE.01/ AJ.307/ DRJD/ 2004 tentang pengawasan dan pengendalian muatan lebih, Departemen Perhubungan, Jakarta.

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (2008), “Surat edaran No.SE.02/LI.108/DR.JD/2008 tentang Panduan batasan maksimum perhitungan JBI ( Jumlah Berat yang Diijinkan) dan JBKI ( Jumlah Berat Kombinasi yang Diijinkan) untuk Mobil Barang, Kendaraaan Khusus, Kendaraan Penarik berikut Kereta Tempelan/Kereta Gandengan, Departemen Perhubungan, Jakarta.

Hardiyatmo, H.C (2007), “Pemeliharaan Jalan Raya: Perkerasan Drainase Longsoran”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Kusnandar, E. (2008), “Karakteristik Beban Kendaraan Operasional”, Jurnal Jalan dan Jembatan, Volume 25 No.2 Agustus 2008, 179-191

Pemerintah Republik Indonesia (2004), “UU No. 38 Tahun 2004, Tentang Jalan”, Sekretariat Negara, Jakarta.

PT. Pelabuhan Indonesia IV (PERSERO) (2006), “Laporan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan hidup”, Sorong.

Sudjana B. et al (2008), “The Asia Foundation : Biaya Transportasi Barang Angkutan, Regulasi, dan Pungutan Jalan di Indonesia”, The Asia Foundation, Jakarta

Sukirman, S. (1993), “ Perkerasan Lentur Jalan Raya” Nova, Bandung.

Tamin O.Z., dan Saleh S.M., “Efisiensi Pemeliharaan Jalan Akibat Muatan Berlebih dengan Sistem Transportasi Barang Multimoda/Intermoda”, Majalah Teknik Jalan dan Transportasi No.111, 2008

Tranggono, M. (2005), ”Teknik Pengelolaan Jalan”, Seri Panduan Pemeliharaan Jalan Kabupaten, Puslitbang Jalan Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.

Yoder, E.J and Witczak, M.W (1975), “Principles of Pavement Design Second Edition”, Willey Interscience Publication, New York.
Abstract viewed = 234 times
PDF downloaded = 74 times