ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI KRL COMMUTER LINE RUTE YOGYAKARTA – SOLO

Main Article Content

Abul Fida Ismaili

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk serta perkembangan ekonomi mengakibatkan pertumbuhan jumlah pengendara roda dua, pengendara roda empat mengalami peningkatan yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan pergerakan atau aktivitas yang di lakukan masyarakat. KRL Commuter Line merupakan salah satu sarana transportasi yang diberikan pemerintah guna memenuhi kebutuhan tranportasi serta mengurangi kemacetan. KRL Commuter Line merupakan kereta yang berlayanan dengan listrik yang di jalankan oleh PT. Kereta Commuter Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari PT. Kereta Api Indonesia. Metode analisis syarat kelayakan finansial menggunakan metode perhitungan Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Break Event Point (BEP). Hasil analisis kelayakan finansial pada KRL Commuter Line rute Jogja-Solo pada kondisi optimis diperoleh hasil perhitungan dengan parameter Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 704.640.990.600,21, Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 2,09 > 1 (Proyek layak), Break Even Point (BEP) sebesar 4 Tahun 9 Bulan 3 Minggu < umur rencana proyek , Internal Rate of Ratio (IRR) sebesar 39,82%. Sedangkan pada kondisi pesimis diperoleh hasil perhitungan dengan parameter Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 686.398.637.324,00, Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 2,07 > 1 (Proyek layak), Break Even Point (BEP) sebesar 4 Tahun 10 Bulan 2 Minggu < umur rencana proyek, Internal Rate Of Ratio (IRR) sebesar 38,91%. Dapat disimpulkan bahwa secara finansial beroperasinya KRL Commuter Line rute Jogja-Solo dinilai layak dengan pengembalian dana mencapai beberapa tahun setelah beroperasinya KRL. Hal ini dapat membuat para investor menjadi ragu, namun pemerintah melihat dari segi finansial sangat layak dan sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat dalam menyediakan transportasi yang murah, cepat, dan efektif.

Article Details

How to Cite
Ismaili, A. (2022). ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI KRL COMMUTER LINE RUTE YOGYAKARTA – SOLO. Jurnal Karkasa, 8(2), 40-45. https://doi.org/10.32531/jkar.v8i2.560
Section
Articles

References

Andersson, H, et.al, “Economic Analysis and Investment Priorities in Sweden’s Transport Sector” Journal of Benefit-Cost Analysis, 9(1), 120–146, 2018.

Babaei S. A., B., dan Jassbi, A. J, “Technical note: Modified simple average internal rate of return”, The Engineering Economist, 67(2), 157–169, 2022.

Kumar, L., Jindal, A., dan Velaga, N. R, “Financial risk assessment and modelling of PPP based Indian highway infrastructure projects” Transport Policy, 62, 2–11, 2018.

Olsson, N. O. E., Økland, A., & Halvorsen, S. B, “Consequences of differences in cost-benefit methodology in railway infrastructure appraisal-A comparison between selected countries”, Transport Policy, 22, 29–35, 2012.

Pedoman Tata Cara Perhitungan dan Penetapan Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api, Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. 17, 2018.

Ramadani, S, dan Elvina, I, "Pengaruh Hambatan Samping Terhadap Biaya Operasional Kendaraan (Studi Kasus: Jalan G. Obos XII)”, Jurnal Serambi Engineering, VII(4), 2022.

Refiyanni, M, “Analisis Kelayakan Ekonomi Transportasi (Studi Kasus Project Package JNB 1 Construction of Road Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh)”, Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik, Vol. 4, Issue 2, 2016.
Abstract viewed = 348 times
PDF downloaded = 419 times