DESAIN PELAT CENDAWAN PADA STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI

Main Article Content

Dwi Kurniati
https://orcid.org/0000-0002-9378-4689
Imam Trianggoro Saputro

Abstract

Selama lebih dari dua dekade ke belakang, perkembangan pembangunan gedung bertingkat di Indonesia cukup signifikan. Beton bertulang merupakan material utama yang digunakan dalam konstruksi pembangunan gedung-gedung tersebut. Konstruksi beton bertulang memiliki elemen struktur pelat lantai, kolom, balok, serta pelat atap. Konstruksi beton bertulang sangat umum, hal ini dikarenakan konstruksi beton bertulang lebih murah dibandingkan dengan konstruksi baja.  Semakin berkembangnya teknologi informasi, semakin berkembang pula desain teknologi flatsalab menggunakan pelat cendawan tanpa adanya elemen balok. Metode flatslab ini mulai menjadi trend di Indonesia sejak sepuluh tahun belakangan ini, terdapat beberapa keuntungan dari pemanfaatan flat slab ini. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui ketebalan dari pelat, dan kolom dengan metode flatslab. Flatslab merupakan teknologi konstruksi bangunan gedung tanpa menggunakan stuktur balok. Dari analisa didapatkan bahwa tebal pelat sebesar 200mm dengan tulangan menggunakan diameter 13 dengan jarak 150mm. Sedangkan pelat cendawan memiliki ketebalan 350mm, dengan dimensi 2800mm x 2800mm dengan tulangan D13-10mm. terdapat dua tipe kolom yang digunakaan k1 800mm x 800mm dan k2 600mm x 600mm. Dapat disimpulkan bahwa desain gedung dengan menggunakan pelat cendawan aman dan dapat digunakan.

Article Details

How to Cite
Kurniati, D., & Saputro, I. (2024). DESAIN PELAT CENDAWAN PADA STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI. Jurnal Karkasa, 10(1), 20-25. https://doi.org/10.32531/jkar.v10i1.791
Section
Articles

References

ACI-318. (2014). Building Code Requirements for Structural Concrete (ACI 318S-14) and Commentary (ACI 318SR-14). In American Concrete Institute.

ACI, A. C. I. (2014). Building Code Requirements for Structural Concrete. In American Concrete Institute.

ATC-40 Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete Buildings by Applied Technology Council (z-lib.org). (n.d.).

Badan Standardisasi Nasional. (2019). Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung dan Penjelasan (SNI 2847:2019). Badan Standardisasi Nasional, 8, 695.

Badan Standardisasi Nasional. (2020). SNI 1727-2020: Beban desain minimum dan kriteria terkait untuk bangunan gedung dan struktur lain sebagai revisi dari Standar Nasional Indonesia 1727 : 2013 Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan. Standar Nasional Indonesia, 8.

Committee, A. C. I. (2004). Guide for Concrete Floor and Slab Construction Reported by ACI Committee 302. 1–77.

Committee, A. C. I. (2019). 318-19 Building Code Requirements for Structural Concrete and Commentary. 318-19 Building Code Requirements for Structural Concrete and Commentary.

Committee, J. A. (n.d.). 421.1R-20: Guide for Shear Reinforcement for Slabs.

Hasibuan, S., & Kurniati, D. (2020). Redesain Awana Condotel Menggunakan Metode Flat Slab Berdasarkan SNI 2847 - 2013. 41(1), 92–99.

Kurniati, D. (2021). Flat Slab With Column Head Gedung Kantor. Jurnal Karkasa, 7(1), 35–41.

Mohana HS, & Kavan MR. (2015). Comparative study of Flat Slab and Conventional Slab Structure Using ETABS for Different Earthquake Zones of India. International Research Journal of Engineering and Technology, 2(3), 1931–1936.

Umbu, A., Gaina, L., & Kurniati, D. (2020). Perancangan Ulang Gedung Kampus Fakultas Teknik Universitas PGRI Yogyakarta Dengan Menggunakan Metode Flat Slab dan Drop Panel. 6(1).
Abstract viewed = 128 times
PDF downloaded = 53 times

Most read articles by the same author(s)